Perbandingan Analisis Teknikal dan Analisis Fundamental
Analisis teknikal telah lama dianggap sebagai kunci kemenangan oleh banyak investor, dan efektivitasnya terus dibuktikan dalam praktik. Namun, tidak ada hal yang absolut, indikator teknikal yang digunakan saat ini adalah rangkuman dari pengalaman sukses. Menurut data statistik, efektivitas analisis teknikal muncul dalam bentuk probabilitas, dan berbagai indikator teknikal memiliki cakupan yang berbeda-beda tergantung pada kondisi yang ada. Menerapkan berbagai indikator secara sembarangan atau mencoba untuk menciptakan metode sendiri yang tidak berdasar adalah larangan dalam analisis teknikal.
Master analisis teknikal terkenal, John Murphy, dalam bukunya yang berjudul *Technical Analysis of the Futures Markets* mengatakan, “Analisis teknikal adalah rangkuman pengalaman sejarah, efektivitasnya muncul dalam bentuk probabilitas, dan analisis teknikal harus dikombinasikan dengan analisis fundamental agar efektivitasnya dapat ditingkatkan.” Seorang master investasi teknikal dari Korea, Aikang Lao, berbicara mengenai karir investasinya yang gemilang, "Saya adalah seorang teknikal trader, saya anggap ini adalah pedang yang menentukan keberhasilan atau kegagalan investasi saya, namun dengan syarat saya telah memiliki mentalitas yang baik, pengelolaan dana yang tepat, dan keterampilan investasi yang terampil. Tanpa kondisi ini, meskipun analisis teknikal saya 99 kali berhasil, satu kali kegagalan terakhir bisa dengan mudah menjatuhkan saya." Ini menunjukkan bahwa meskipun bergantung pada analisis teknikal, bahkan master teknikal pun sangat berhati-hati.
Kombinasi antara analisis teknikal dan analisis fundamental menjadi sangat penting. Analisis teknikal pada dasarnya bertentangan dengan analisis fundamental. Metode analisis fundamental berfokus pada analisis dan penilaian indikator ekonomi dasar untuk memprediksi arah dan ruang gerak pergerakan harga, serta untuk menilai harga yang wajar. Sebaliknya, analisis teknikal mengamati pola grafik dan indikator teknikal untuk mempelajari reaksi pasar di masa lalu dan saat ini guna memperkirakan pergerakan harga di masa depan. Dibandingkan dengan analisis fundamental, analisis teknikal lebih fokus pada karakteristik pasar itu sendiri tanpa mempertimbangkan faktor eksternal seperti kondisi ekonomi atau kebijakan pemerintah.
Meskipun analisis fundamental memiliki keunggulan dalam memberikan gambaran pasar yang lebih komprehensif dan objektif, ia juga memiliki sisi “memalukan.” Pertama, kesimpulan dalam analisis fundamental harus ilmiah, dan bahan serta kesimpulannya harus memiliki hubungan sebab-akibat yang jelas. Kesimpulan harus pasti dan tidak dapat dipertanyakan. Untuk dapat menganalisis semua informasi terkait pasar dalam periode tertentu, seorang analis harus mempelajari dan menggabungkan data keuangan, akuntansi, dan statistik dengan sangat baik, serta memiliki kemampuan analisis tinggi untuk membedakan tingkat dan kedalaman pengaruh berbagai faktor. Memahami denyut politik, ekonomi, dan sosial mungkin lebih menjadi keahlian ekonom, yang jelas bukan kemampuan investor biasa. Kedua, analisis fundamental memerlukan materi yang lengkap dan informasi yang cukup. Namun, kenyataannya sangat sulit bagi investor untuk mengumpulkan semua informasi yang berguna dari pasar. “Asimetri informasi” adalah masalah yang selalu ada.
Perbedaan antara Analisis Teknikal dan Analisis Fundamental
Analisis teknikal dan analisis fundamental masing-masing memiliki keunggulan. Analisis teknikal berfokus pada perilaku pasar, sedangkan analisis fundamental memeriksa hubungan permintaan dan penawaran yang menyebabkan harga naik, turun, atau tetap. Analis fundamental untuk menentukan nilai intrinsik suatu barang perlu mempertimbangkan semua faktor yang mempengaruhi harga. Nilai intrinsik ini dihitung berdasarkan hukum permintaan dan penawaran, dan merupakan konsep dasar dalam analisis fundamental. Jika nilai intrinsik suatu barang lebih kecil dari harga pasar, maka barang tersebut dianggap mahal dan harus dijual; jika harga pasar lebih rendah dari nilai intrinsiknya, barang tersebut dianggap murah dan harus dibeli. Kedua pihak berusaha menyelesaikan masalah yang sama, yaitu memprediksi arah perubahan harga, hanya saja dengan titik fokus yang berbeda. Pihak fundamental mencari sebab-sebab pergerakan pasar, sementara pihak teknikal mempelajari akibat-akibatnya.
Cakupan Penerapan Analisis Fundamental dan Teknikal
1. **Analisis Fundamental Lebih Akurat dalam Menilai Tren Jangka Panjang** Karena siklus ekonomi, penyesuaian kebijakan, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi pasar dalam jangka panjang, ketika tren terbentuk, arah tren tersebut biasanya sangat jelas. Analisis fundamental yang didasarkan pada analisis faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan permintaan dan penawaran cenderung lebih objektif. Meskipun ada kekurangan seperti yang disebutkan di atas, jika faktor kunci dapat diidentifikasi, prediksi pasar ke depan biasanya cukup dapat diandalkan. Oleh karena itu, analisis fundamental lebih efektif untuk menangkap arah besar pasar.
2. **Analisis Teknikal Lebih Tepat untuk Menilai Pergerakan Jangka Pendek** Indikator teknikal dirancang untuk lebih sensitif terhadap fluktuasi harga jangka pendek, sehingga memberikan panduan yang lebih berguna untuk investasi jangka pendek. Ketika indikator teknikal diterapkan pada analisis jangka panjang, hasilnya sering kali bervariasi tergantung pada perspektif masing-masing orang, dan sulit untuk mencapai konsensus. Satu pola dapat diinterpretasikan dengan berbagai cara, sehingga analisis teknikal lebih bermanfaat untuk investasi jangka pendek hingga menengah. Kedua jenis analisis ini dapat digabungkan dengan cara menggunakan analisis fundamental untuk menentukan arah, dan analisis teknikal untuk menentukan titik masuk dan keluar yang tepat, sehingga meningkatkan tingkat akurasi.