Penggunaan Garis Tren dalam Analisis Teknikal
Memahami Garis Tren dan Aplikasinya
Menggambar garis tren cukup mudah, yang terpenting adalah mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Garis tren mencerminkan arah pergerakan harga, dan harga biasanya bergerak mengikuti arah tren tersebut. Anda hanya perlu mencari satu titik rendah (atau titik tinggi) untuk mengonfirmasi tren yang sedang berlangsung.
Menentukan Tren dan Mengamati Kekuatan Tren
Setelah tren terkonfirmasi, kita harus memperhatikan apakah tren tersebut akan berlanjut. Seiring dengan perkembangan pasar, kita bisa menggambar garis tren seperti yang terlihat pada Gambar 1. Garis tren ini bisa memiliki berbagai sudut yang lebih tajam, dan dari sini kita bisa menarik kesimpulan bahwa kekuatan tren mulai melemah, seperti saat kita berjalan dengan kecepatan yang semakin menurun.
Proses Kehabisan Kekuatan dan Pergeseran Tren
Tren akan terus melemah hingga akhirnya seluruh momentum tersebut habis dan tertelan oleh pembalikan harga, yang menyebabkan pasar bergerak dalam rentang konsolidasi atau sideways. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2, di mana setelah terjadi lonjakan harga sebesar 75 poin pada 9 Maret 2015, garis tren kedua mulai terbentuk setelah dua candlestick berikutnya menembus zona konsolidasi.
Memahami Breakout dan Awal Tren Baru
Kembali pada poin sebelumnya, breakout setelah periode konsolidasi adalah tanda dimulainya tren yang baru. Kita bisa melihat contoh nyata ini pada pasar A-Shares yang saat ini menunjukkan tanda-tanda kelelahan tren dengan penurunan yang tidak diikuti oleh kekuatan lebih lanjut.
Menganalisis Pasar A-Shares
Jika kita memperbesar rentang pergerakan harga, pasar A-Shares saat ini berada dalam kisaran 2638 hingga 2917. Jika harga berhasil menembus 2917, maka pasar A-Shares akan mengakhiri fase penurunannya dan memasuki fase konsolidasi di level bawah. Saat ini, kemungkinan tersebut semakin besar, dan ini bisa dianggap sebagai aplikasi yang sangat baik dari garis tren.