Pentingnya Manajemen Risiko dalam Trading Forex
Trading forex seperti berperang, kita harus belajar melindungi diri terlebih dahulu. Jika kita melindungi diri dengan baik, kita bisa menyerang musuh. Namun, jika diri kita sendiri sudah terjatuh, bagaimana bisa kita mengalahkan musuh? Pasar forex adalah pasar yang mengutamakan kelangsungan hidup yang terbaik. Setelah Zhang mulai kembali bertrading di pasar nyata, kejadian berikutnya memberinya pelajaran berharga: dalam trading forex, yang paling penting bukanlah berapa banyak yang bisa kita hasilkan dalam sekali transaksi, tetapi apakah kita dapat menghasilkan keuntungan secara stabil dan bertahan dalam waktu lama.
Banyak trader mungkin pernah mengalami hal serupa: setelah membeli pasangan mata uang, jika harga turun tajam, mereka akan segera berhenti dan keluar dengan stop loss. Namun, setelah keluar, harga terus turun, dan mereka merasa lega karena sudah keluar tepat waktu. Tetapi lebih sering, setelah keluar, harga malah berbalik naik tajam, dan mereka merasa kehilangan kesempatan untuk membeli lagi, bahkan harga kini lebih tinggi dari saat mereka keluar. Setelah beberapa kali mengalami hal ini, kita mulai kehilangan keyakinan pada stop loss, dan berpikir bahwa harga pasti akan kembali ke titik pembelian kita. Saya juga pernah mengalami pelajaran seperti ini.
Ketika saya kembali ke trading nyata setelah berlatih di akun demo, saya mengalami hal yang sama. Awalnya, setiap kali membuka posisi, saya akan menetapkan stop loss 30 pip dan take profit 50 pip. Namun, setelah beberapa kali transaksi, harga seringkali memukul stop loss saya dan kemudian kembali naik sesuai dengan tren yang saya perkirakan. Saya hanya bisa menghibur diri dengan berpikir bahwa saya hanya "kurang beruntung." Suatu kali, saya membuka posisi buy pada pasangan USD/CAD di harga 1.0452 dengan stop loss 30 pip dan take profit 50 pip. Setelah masuk, harga USD/CAD naik sesuai dengan harapan saya, namun setelah naik 20 pip, harga tiba-tiba berbalik turun hingga 1.4510, tepat memukul stop loss saya. Setelah melakukan konsolidasi kecil, harga kembali naik tajam dan naik lebih dari 200 pip hingga malam hari. Saya merasa sangat kecewa karena merasa kehilangan kesempatan besar.
Seiring waktu, saya mulai berpikir bahwa jika saya tidak menggunakan stop loss, saya bisa lebih untung. Pada beberapa transaksi berikutnya, jika saya merasa prediksi saya benar, saya tidak akan menggunakan stop loss. Beberapa kali saya berhasil, namun akhirnya saya mengalami kerugian besar dalam transaksi berikutnya. Saat itu, pasar yen sedang dalam tren penurunan yang tajam, dan sebagian besar trader melihat USD/JPY akan naik. Saya membeli USD/JPY di harga 121.80, dan setelah beberapa saat, harga turun ke 121.30. Saya tetap bertahan, yakin harga akan berbalik naik. Saya bahkan pergi tidur sambil berharap harga akan kembali naik. Namun, setelah bangun keesokan harinya, harga sudah turun lebih jauh ke 120.50, dan saya mulai khawatir. Meski begitu, saya masih berharap harga akan berbalik naik, jadi saya memutuskan untuk menunggu. Sayangnya, harga malah terus turun hingga 118, dan saya terpaksa keluar karena margin saya hampir habis. Akhirnya, saya mengalami kerugian besar, bahkan kehilangan seluruh modal yang saya peroleh sebelumnya.
Pentingnya Stop Loss dalam Manajemen Risiko
Dari pengalaman ini, saya belajar bahwa manajemen dana yang paling penting adalah penggunaan stop loss. Menghentikan kerugian lebih awal untuk melindungi modal adalah hal yang esensial. Investor yang sukses adalah mereka yang mampu mengalami kerugian kecil namun mendapatkan keuntungan besar, bukan sebaliknya—menderita kerugian besar dan keuntungan kecil. Meskipun suatu transaksi memiliki kemungkinan keberhasilan yang tinggi, misalnya 99.9999%, jika kita tidak mengerti pentingnya stop loss dan tidak menggunakannya, maka suatu saat kesalahan kecil bisa menyebabkan kerugian besar yang menghapus semua keuntungan kita.
Fokus utama dalam manajemen dana bukanlah tingkat keberhasilan transaksi, melainkan kemampuan untuk mendapatkan keuntungan besar setelah beberapa kali mengalami kerugian kecil. Tidak masalah jika kita mengalami kerugian berturut-turut, asalkan kita masih bertahan hidup. Jika kita bisa menang sekali, kita bisa mengembalikan seluruh kerugian yang sudah terjadi sebelumnya. Oleh karena itu, kita harus belajar bagaimana cara untuk mengelola kerugian. Belajar untuk rugi adalah hal yang lebih penting daripada hanya belajar cara mendapatkan keuntungan. Kita harus selalu ingat nasihat dari seorang raksasa finansial: "Yang bijaklah yang bertahan." Karena di balik keuntungan besar terdapat risiko besar, kita harus menggambar garis stop loss di depan risiko tersebut—garis yang bisa menjadi garis hidup kita.