Manajemen Risiko Dalam Forex: Aturan 2% dan 6% Menurut Elder
Pengenalan tentang Risiko dalam Forex
食人鱼 (piranha) adalah ikan air tawar tropis yang ukurannya hampir tidak lebih besar dari telapak tangan seorang pria, tetapi memiliki dua baris gigi tajam. Ikan ini mungkin terlihat tidak berbahaya, tetapi jika seekor anjing, manusia, atau keledai terjatuh ke dalam sungai tropis, sekawanan piranha akan menyerang dengan cepat, menggigit tanpa henti hingga korbannya tidak dapat bertahan. Jika seekor banteng jatuh ke dalam air dan diserang piranha, hanya dalam beberapa menit, yang tersisa hanyalah kerangka tubuh yang terapung di air. Dalam dunia trading, para trader menggunakan aturan 2% untuk menghindari serangan hiu, tetapi mereka juga harus siap menghadapi risiko serangan piranha. Aturan 6% dapat melindungi trader dari "digigit sedikit demi sedikit" oleh risiko.
Langkah-Langkah Manajemen Risiko Menurut Elder
Berikut ini adalah langkah-langkah yang disarankan oleh Dr. Alexander Elder dalam manajemen risiko untuk trader forex, yang diambil dari bukunya "Trading for a Living" (Bertransaksi untuk Hidup):
Langkah 1: Ukur Nilai Akun Setiap Bulan
Pada awal setiap bulan, ukur nilai akun Anda—termasuk uang tunai, aset yang setara dengan uang tunai, dan total posisi terbuka yang belum diputuskan.
Langkah 2: Tentukan Risiko Per Transaksi (2%)
Hitung 2% dari total nilai akun, yang akan menjadi batas maksimal risiko untuk setiap transaksi.
Langkah 3: Tentukan Batas Risiko Bulanan (6%)
Hitung 6% dari total nilai akun, yang akan menjadi batas maksimal kerugian yang diizinkan dalam satu bulan. Jika kerugian Anda melebihi 6%, Anda harus menutup semua transaksi dan berhenti trading sampai akhir bulan.
Langkah 4: Tentukan Titik Masuk dan Keluar untuk Setiap Transaksi
Untuk setiap transaksi, tentukan titik masuk dan titik keluar berdasarkan jarak risiko yang bisa diterima untuk setiap saham atau kontrak yang diperdagangkan.
Langkah 5: Hitung Jumlah Saham atau Kontrak yang Dapat Diperdagangkan
Bagi 2% dari nilai akun dengan risiko per saham untuk menentukan berapa banyak saham atau kontrak yang bisa diperdagangkan. Ambil angka bulat yang lebih kecil.
Langkah 6: Hitung Risiko untuk Posisi yang Belum Ditutup
Hitung total risiko untuk posisi yang belum ditutup dengan mengalikan jarak antara titik masuk dan titik keluar dengan jumlah saham atau kontrak. Jika risiko total masih berada di bawah 4% dari akun, mungkin Anda masih bisa membuka posisi lain karena transaksi saat ini akan meningkatkan risiko hingga 6%.
Langkah 7: Hanya Trading Setelah Memenuhi Semua Syarat
Pastikan semua langkah di atas telah dipenuhi sebelum melakukan transaksi. Jangan tergoda untuk trading jika ada langkah yang terlewat.
Contoh Penerapan Aturan 2% dan 6% dalam Trading
Misalnya, seorang trader memiliki akun dengan nilai $100.000 di akhir bulan. Dia ingin menetapkan risiko maksimum untuk setiap transaksi sebesar 2%, atau $2.000. Risiko bulanan maksimal yang dapat diterimanya adalah 6%, atau $6.000. Pada minggu pertama bulan berikutnya, dia membeli saham A dengan risiko $2.000, dan membeli saham B dengan risiko yang sama. Pada akhir minggu, dia membeli saham C dengan risiko $2.000 lagi. Total risiko yang diterimanya saat ini adalah $6.000, yang sesuai dengan batas risiko bulanan yang diizinkan.
Keuntungan dari Aturan 6%
Aturan 6% melindungi trader dari kerugian besar. Jika total risiko Anda sudah mencapai 6%, Anda harus berhenti mengambil posisi baru. Jika posisi yang ada sudah mencapai titik impas atau menghasilkan keuntungan, Anda dapat membuka posisi baru dengan risiko yang lebih kecil. Aturan 6% memastikan Anda tetap aman dari kerugian besar yang bisa menghabiskan akun Anda.
Penyesuaian Risiko Berdasarkan Kondisi Pasar
Anda dapat menyesuaikan total risiko berdasarkan kondisi pasar saat itu. Misalnya, jika pasar sedang tren turun, Anda mungkin ingin mengurangi total risiko Anda menjadi 3% atau lebih rendah. Jika pasar sedang tren naik, Anda dapat memperbolehkan risiko hingga 6%.
Kesimpulan
Aturan 2% dan 6% yang dikemukakan oleh Dr. Alexander Elder adalah metode manajemen risiko yang efektif untuk melindungi trader dari kerugian besar dan memastikan pertumbuhan modal yang stabil. Dengan mengikuti aturan ini, trader dapat mengelola risiko dengan bijaksana dan melakukan transaksi yang lebih terkontrol.