Pengalaman Trading Saya: Mengapa Saya Tidak Lagi Membaca Buku Trading
Sejak saya menemukan sistem trading saya sendiri, saya tidak lagi berani membaca buku trading lainnya. Mengapa? Ini adalah pengalaman saya. Setiap kali saya membaca buku lain, saya sering terganggu oleh pandangan baru penulis, dan ketika saya mencoba menguji ide-ide baru ini dalam metode trading saya, selalu berujung pada kerugian! Saya akhirnya menyadari bahwa banyak hal yang saya baca bertentangan dengan metode saya, dan bahkan jika tidak bertentangan, situasinya seringkali berbeda. Akhirnya, saya memutuskan untuk hanya membaca satu buku — jurnal pribadi saya.
Fokus pada Metode yang Sudah Terbukti
Saya pernah mengingatkan orang-orang untuk tidak membaca terlalu banyak buku, dan hanya merekomendasikan beberapa buku saja. Alasan utamanya adalah apa yang disampaikan oleh penulis dalam buku-buku tersebut. Banyak orang berpikir bahwa dengan menggabungkan berbagai kelebihan dari banyak sumber, mereka dapat menyempurnakan metode mereka. Namun, ini adalah pemikiran yang terlalu idealis. Beberapa orang dalam merancang sistem trading mereka juga mengikuti pemikiran yang sama, dengan mencoba memasukkan berbagai indikator teknis yang tidak terkait, berpikir bahwa jika banyak indikator saling mendukung, maka pasti akan menguntungkan.
Peran Buku dalam Menemukan Arah, Bukan Jalan
Membaca buku hanya cocok untuk mereka yang berada di tahap eksplorasi. Saya kemudian menyadari bahwa setelah kita benar-benar menguasai metode kita, membaca buku sembarangan justru membuat kita bingung dan melanggar disiplin trading yang sudah kita tetapkan. Bisnis ini tidak bisa dipelajari hanya dengan membaca buku, karena buku hanya membantu kita memahami arah, tetapi jalan yang sesungguhnya harus kita tempuh sendiri.
Belajar dari Pengalaman, Bukan Hanya dari Buku
Beberapa waktu lalu, ada yang bertanya, apa yang dibaca oleh para trader hebat seperti Livermore di masa lalu? Jawabannya adalah mereka tidak membaca buku, karena pasar itu sendiri adalah buku. Banyak hal yang tidak bisa dipelajari dari buku, dan yang paling penting adalah hal-hal yang tidak bisa dipelajari dalam buku. Disiplin dan konsistensi — ini adalah hal yang berhubungan dengan kekuatan mental. Saya mengatakan bahwa yang tidak bisa dipelajari dari buku adalah disiplin dan kekuatan untuk bertahan pada prinsip.
Strategi Trading yang Sederhana Namun Efektif
Trading yang stabil dan menguntungkan tidak sesederhana yang dibayangkan sebagian orang, tetapi juga tidak serumit yang dibayangkan orang lain. Orang yang berpikir terlalu rumit justru lebih jauh dari kebenaran, sementara mereka yang berpikir sederhana kebanyakan adalah pemula yang belum tahu banyak tentang pasar. Mereka yang berhasil mengumpulkan pengalaman yang kaya dan bisa melihat trading dengan cara yang sederhana, merekalah yang benar-benar berada di jalan yang benar.
Sederhana dan Terbukti: Metode Para Trader Terkenal
Trader terkenal sering kali memiliki metode yang sangat sederhana. Misalnya, sistem crossover dua garis moving average 5 dan 20 yang dipopulerkan oleh Ed Costa, atau aturan perdagangan "turtle" yang diusung oleh Richard Dennis, yang hanya membeli ketika harga mencapai level tertinggi 20 hari dan menjual ketika harga mencapai level terendah 20 hari, serta beberapa metode manajemen posisi. Seorang trader terkenal pernah mengatakan bahwa metode trading yang efektif dan sistem yang baik harus dapat dimengerti oleh seorang anak berusia 14 tahun.
Disiplin dalam Manajemen Posisi dan Risiko
Menggunakan sistem moving average 5-20 sebagai contoh, sistem ini bisa menangkap lebih dari 75% pergerakan tren yang signifikan saat pasar sedang trending. Masalah utamanya adalah bagaimana menangani sinyal palsu ketika pasar tidak sedang trending, dan jawabannya adalah stop loss! Hanya stop loss yang bisa menangani ini. Selain itu, dalam manajemen posisi, penting untuk menjaga prinsip bahwa posisi di trading yang menguntungkan harus lebih besar daripada posisi di trading yang merugi. Jika tren pasar menguntungkan, tingkatkan posisi; jika tidak ada tren, segera cut loss.
Selalu Fokus pada Kesempatan dengan Risiko Rendah dan Imbal Hasil Tinggi
Jika Anda benar-benar fokus pada hal-hal ini, membuang semua teori tentang berita, analisis fundamental, atau spekulasi tentang puncak dan dasar harga, Anda akan berada di jalur yang benar. "Aturan Sebenarnya dalam Pasar Saham" adalah salah satu buku yang saya rekomendasikan, bersama dengan karya O'Neil dan "How I Made Two Million Dollars in the Stock Market" oleh Darvas. Di dalam buku tersebut, ada satu kalimat yang sangat penting: "Jangan pernah memegang posisi yang rugi, dan selalu tambah posisi pada yang menguntungkan." Saya rasa kalimat ini harus dipajang di dinding setiap trader dan dibaca setiap malam sebelum tidur.
Menjaga Fokus dan Prinsip Anda
Tidak ada seorang pun yang bisa menjadi trader serba bisa, tetapi banyak trader yang kurang berhasil berpikir seperti itu. Setiap trader profesional memiliki keahlian masing-masing, dan mereka tidak sembarangan masuk ke bidang yang lain. Warren Buffett memiliki prinsipnya sendiri, begitu juga dengan George Soros, Richard Dennis, dan trader-trader lainnya. Mereka hanya fokus pada metode dan prinsip yang mereka kuasai. Setiap trader besar memiliki keahlian tertentu dan sistem prinsip yang mereka ikuti, dan prinsip utama adalah membiarkan keuntungan berjalan, memotong kerugian, dan mencari kesempatan dengan risiko rendah serta imbal hasil tinggi.
Mencatat dan Menganalisis Kesalahan dalam Trading
Jika kita merasa tidak pernah masuk dalam kategori trader yang berhasil, kita sebaiknya berpikir apakah kita sudah cukup fokus pada satu atau dua hal dan mengerjakannya dengan baik. Pelajari dan catat semua perdagangan Anda, karena kegagalan kita, jika dimanfaatkan dengan benar, bisa menjadi kekayaan yang sangat berharga. Menyimpan catatan pasar yang terperinci adalah metode yang sederhana namun efektif. Pertama-tama, keluarkan semua transaksi yang Anda lakukan, meskipun hasilnya buruk. Catat setiap detail dari transaksi yang merugi — tanggal, simbol pasangan mata uang, harga masuk, harga keluar, alasan transaksi, dan catatan lainnya.
Proses Menganalisis Kesalahan untuk Meningkatkan Diri
Pelajari dan analisis setiap keputusan yang salah, temukan kesalahan yang berulang, dan kelompokkan kesalahan tersebut dalam kategori tertentu, seperti "terlalu cepat masuk", "terlalu gugup", "terlalu lama menahan posisi", "ukuran posisi terlalu besar", dan seterusnya. Setelah menyelesaikan analisis ini, Anda akan tahu mengapa Anda melakukan kesalahan dan bagaimana cara memperbaikinya. Anda akan memahami apa yang seharusnya dilakukan dalam trading yang benar. Setelah itu, mulailah memfokuskan perhatian pada kesalahan yang paling sering dilakukan dan beri perhatian khusus untuk menghilangkan kesalahan tersebut.
Efisiensi dalam Trading: Belajar dari Kesalahan
Saat kita terus menerus menghilangkan kesalahan-kesalahan yang merugikan trading kita, keuntungan akan datang dengan sendirinya. Pikirkan tentang bagaimana Anda memperbaiki sistem operasi Windows di komputer atau memasang antivirus — prinsipnya sama. Melalui proses melacak kesalahan kita, kita akan tahu hal-hal mana yang tidak boleh dilakukan. Dengan demikian, kita akan menjadi ahli dalam trading. Jangan abaikan tindakan sederhana seperti mencatat jurnal trading. Dengan mencatatnya, kita akan lebih fokus dalam menghadapi masalah trading dan akan lebih efisien dalam menyelesaikannya. Di era trading yang efisien ini, persiapan adalah kunci. Seperti kata Abraham Lincoln, "Jika saya diberi waktu 8 jam untuk menebang pohon, saya akan menghabiskan 6 jam untuk mengasah kapak saya."
Kesimpulan: Fokus pada Proses dan Manajemen Risiko
Di dunia trading, sangat penting untuk menjaga prinsip utama Anda: jangan pernah memegang posisi yang rugi, dan selalu tambah posisi pada yang menguntungkan. Ini adalah inti dari semua strategi trading yang sukses. Menjaga fokus pada prinsip dan sistem yang telah terbukti akan membawa Anda pada kesuksesan jangka panjang.