Kesederhanaan Tampak di Permukaan
Perdagangan terlihat sederhana di permukaan. Ketika seorang pemula memperoleh keuntungan, mereka merasa seperti jenius dan tak terkalahkan. Mereka mulai mengambil risiko yang tidak perlu, dan akhirnya kehilangan segalanya. Trader yang sukses biasanya sangat bijak dan bekerja keras. Mereka mampu menerima ide baru. Mungkin terdengar kontradiktif, tetapi tujuan utama seorang trader yang sukses bukanlah menghasilkan uang. Tujuan mereka adalah perdagangan yang sempurna. Jika perdagangan mereka benar, uang hanya merupakan simbol keberhasilan. Seorang trader sukses terus mengasah keterampilannya. Pencapaian perdagangan yang sempurna jauh lebih penting daripada uang.
Fokus pada Perdagangan yang Sempurna
Seseorang yang sangat sukses dalam trading pernah berkata kepada saya: "Jika setiap tahun saya bisa menjadi setengah persen lebih pintar, maka ketika saya meninggal, saya akan menjadi seorang jenius." Peningkatan diri adalah ciri khas seorang trader yang sempurna. Seorang trader profesional dari Texas mengundang saya ke kantornya dan berkata, "Ketika saya melakukan transaksi untuk hari itu, jika Anda duduk di posisi saya, Anda tidak akan tahu apakah saya menghasilkan 2000 dolar atau kehilangan 2000 dolar." Dia sudah mencapai suatu tingkat di mana keuntungan tidak membuatnya senang, dan kerugian tidak membuatnya terpuruk. Dia sepenuhnya fokus pada keakuratan transaksi, berusaha meningkatkan keterampilannya, dan uang tidak lagi memengaruhi emosinya.
Realitas dalam Perdagangan
Seorang trader sukses adalah seorang realis. Dia tahu kemampuan dan batasannya. Dia memahami apa yang mungkin terjadi di pasar dan bagaimana dia akan meresponsnya. Analisis pasar yang dilakukan oleh seorang trader profesional tidak akan dibuat-buat, dia mengawasi reaksinya sendiri dan membuat rencana yang dapat dilaksanakan. Seorang trader profesional tidak memiliki ruang untuk berkhayal. Banyak trader yang kalah berpikir bahwa jika mereka hanya memiliki lebih banyak uang, mereka bisa sukses. Semua trader yang kalah tersingkir karena kerugian beruntun atau kerugian besar dalam satu transaksi. Setelah mereka keluar, pasar sering berbalik dan bergerak ke arah yang mereka harapkan. Mereka menganggap pembalikan yang terlambat ini sebagai konfirmasi bahwa metode mereka benar. Mereka kembali bekerja keras menghasilkan uang, menabung atau meminjam uang, dan membuka akun kecil baru. Namun, kisahnya berulang: mereka tersingkir lagi, pasar berbalik arah dan "membuktikan" bahwa keterampilan trading mereka hanya terlambat. Mereka gagal tetap berada di pasar dan memanfaatkan kesempatan. Akhirnya, muncul ilusi: "Jika saya memiliki lebih banyak uang, saya akan bisa bertahan di pasar dan menang." Namun, kegagalan mereka bukan karena kurangnya modal, tetapi karena mental mereka belum matang.
Pengelolaan Modal yang Tepat
Terlepas dari seberapa besar modal yang dimiliki, mereka selalu keluar dari pasar dengan cara yang sama. Mereka terlalu sering melakukan transaksi dan tidak mengelola modal dengan baik. Tidak peduli berapa banyak dana yang ada di akun, mereka selalu mengambil risiko yang terlalu besar. Tidak peduli seberapa hebat sistem perdagangan yang mereka miliki, kerugian beruntun akan menghasilkan nasib yang sama. Banyak trader yang bertanya kepada saya, "Berapa modal awal yang cukup?" Mereka ingin memastikan bahwa mereka dapat bertahan di pasar meskipun menghadapi keadaan yang buruk. Mereka berpikir bahwa mereka harus mengalami kerugian besar sebelum mendapatkan keuntungan. Ini terdengar seperti "revolusi sang Bapak" yang mengatakan bahwa kesuksesan hanya datang setelah sepuluh kegagalan. Tetapi, apakah seorang dokter bedah harus mengorbankan beberapa nyawa pasien sebelum dia menjadi ahli bedah yang berpengalaman? Seorang trader yang ingin sukses harus mengontrol kerugiannya. Setiap transaksi harus diambil dengan pengelolaan risiko yang cermat.
Strategi Manajemen Keuangan yang Tepat
Seorang trader pemula sebaiknya tidak memulai dengan lebih dari 20.000 dolar di akun mereka. Kerugian dalam setiap transaksi tidak boleh melebihi 2% dari total modal. Belajarlah dari kesalahan yang terjadi pada akun kecil. Trader yang kalah atau tidak siap menghadapi kerugian, atau tidak tahu bagaimana cara mengelola kerugian. Pemikiran tentang kekurangan modal hanya merupakan alasan untuk menghindari dua kenyataan pahit: mereka kurang disiplin dalam trading, dan mereka tidak memiliki rencana pengelolaan keuangan yang solid. Setiap trader yang sukses harus menguasai tiga aspek dasar trading: struktur psikologis pribadi yang sehat, sistem trading yang logis, dan rencana pengelolaan keuangan yang rasional. Ketiga aspek ini adalah seperti tiga kaki sebuah kursi—tanpa satu pun, kursi tersebut tidak akan berdiri kokoh. Trader yang kalah hanya fokus pada satu atau dua aspek saja. Mereka biasanya hanya fokus pada sistem trading mereka. Ketika trading menguntungkan, mereka merasa bangga, tetapi ketika mengalami kerugian, mereka langsung merasa terpuruk. Mereka sangat berbeda dengan trader profesional yang sukses, yang fokus pada rencana jangka panjang dan tidak terpengaruh oleh keuntungan sementara atau kerugian yang terjadi dalam jangka pendek.
Pentingnya Mengendalikan Emosi
Perasaan Anda akan langsung memengaruhi nilai bersih akun Anda. Anda mungkin memiliki sistem trading terbaik, tetapi jika Anda merasa takut, sombong, atau kesal, ini akan merusak akun Anda. Ketika Anda merasakan kegembiraan seorang penjudi atau ketakutan yang berlebihan, segera berhenti trading. Sebagai seorang trader, keberhasilan atau kegagalan sangat tergantung pada seberapa baik Anda mengendalikan emosi Anda. Dalam trading, Anda berhadapan dengan pikiran kelas dunia. Arena pertarungan ini tidak bisa disepelekan, dan jika Anda membiarkan emosi mengganggu perdagangan Anda, maka Anda telah kalah. Setiap transaksi yang Anda lakukan adalah tanggung jawab Anda sendiri. Keputusan Anda untuk masuk atau keluar pasar adalah keputusan Anda. Sistem trading yang ideal saja tidak cukup. Bahkan jika Anda memiliki sistem trading terbaik, banyak trader masih akan dihancurkan oleh pasar karena mereka tidak memiliki kesiapan mental untuk menang.
Kontrol Terhadap Diri Sendiri dan Perilaku
Pasar tidak peduli tentang keberadaan Anda. Anda tidak dapat mempengaruhi pasar, Anda hanya bisa mengendalikan perilaku Anda sendiri. Seorang pelaut tidak bisa mengendalikan laut, tetapi dia bisa mengendalikan dirinya sendiri. Dia bisa mempelajari pola arus dan cuaca. Dia bisa belajar bagaimana mengemudikan kapalnya dengan keterampilan yang diperoleh dari pengalaman. Dia tahu kapan saat yang tepat untuk berlayar dan kapan saatnya untuk berlindung di pelabuhan. Seorang pelaut yang sukses bergantung pada pengetahuannya. Laut itu berguna—Anda bisa menangkap ikan atau mencapai pulau lain. Laut itu berbahaya—Anda bisa tenggelam. Semakin rasional Anda bertindak, semakin besar peluang untuk mencapai tujuan Anda. Ketika Anda bertindak berdasarkan emosi, Anda akan kehilangan fokus pada kenyataan yang ada di pasar.